Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

ANTROPOLOGI JALANAN

BUDAYA MINTA-MINTA Rasa aman dan nyaman pada dasarnya merupakan impian setiap individu dalam menjalani kehidupan di lingkungan dimana ia beraktifitas. Di sini penulis mencoba untuk membahas sebuah fenomena yang mungkin telah menjadi kebiasaan kebanyakan masyarakat di daerah penulis sendiri. Sebuah fenomena yang terus berkembang dalam masyarakat Minangkabau , khususnya Sumatera Barat : yaitu pungutan, baik yang bersifat liar atau tidak resmi maupun resmi namun tidak bertanggung jawab. Dalam membahas fenomena ini, penulis berharap kita semua bijak dalam melihat apa yang coba penulis uraikan. Pungutan, iuran, retribusi, atau apapun namanya, apabila kebijakan tersebut saling menguntungkan antara mereka yang berkewajiban untuk membayar dan mereka yang melakukan tindakan tersebut, jelas hal itu sah-sah saja. Namun kebanyakan kasus, tindakan tersebut hanya memberatkan dan merugikan mereka yang kebetulan dibebani untuk membayar segala bentuk bayaran tersebut. Pernah suatu hari penulis pergi b...

ANTARA HATI, PIKIRAN, DAN KEINGINAN (Bagian II)

Beribu karya telah tercipta dari tangan-tangan manusia. Entah dari mana datangnya, berbagai inspirasi terus bermunculan, seakan alam tak pernah berhenti memperlihatkan sesuatu yang baru pada kita. Manusia-manusia kreatif tidak hanya menyimpan inspirasi-inspirasi tersebut dalam otak mereka. Mereka akan melahirkannya dalam berbagai bentuk karya cipta. Puisi, musik, lukisan, cerita dalam kertas, benda dan lain sebagainya. Kata orang bakat manusia telah ditentukan jauh sebelum ia dilahirkan. Bagaimana kalau bakat itu menuntut manusia untuk terus berkarya, sementara inspirasi berhenti muncul di kelopak mata, apa yang akan dilakukan manusia ?. “Cobalah berhenti sejenak dan lakukan hal yang lain”. Malam itu Boy, Popon, dan Uncu tengah duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi dan indahnya purnama 14. Boy mencoba memberikan masukannya. “Sudah berapa banyak lukisan yang telah engkau buat ?”. Popon bertanya pada sahabatnya Boy. Boy tidak menyebutkan angka pasti. “Sejak Kelas 2 SMP”. ...

Catatan Usang Antropolog Muda

Duduk, Berdiri dan Bekerja Bersama Banyak hal baru di sekitar kita, kadang kita lengah dan tak ambil peduli dengan semua itu. Berbagai hal baru yang datang tersebut, pada dasarnya datang tidak hanya datang tanpa maksud apa-apa. Berbagai kepentingan termuat di dalamnya. Sebagian kadang tanpa kita sadari datang dengan berbagai motif, mulai dari ekonomi, sosial, politik, bahkan budaya, yang kadang berdampak negatif. Mungkin efeknya tidak langsung kita rasakan pada masa kita. Bagaimana dengan generasi setelah kita ?. Beberapa tahun yang lalu ketika penulis masih berstatus mahasiswa. Ketika itu kami sedang belajar mata kuliah Antropologi Ekonomi, dosen kami kemudian bercerita tentang sebuah fenomena yang terjadi beberapa waktu lalu, dimana masyarakat adat dihebohkan oleh sebuah media promosi. Cara dia menyampaikan cerita tersebut cukup menarik perhatian kami, analisanya sedikit nyeleneh, namun mampu menyegarkan pikiran dan mengingatkan kami kembali pada apa-apa yang pernah kami pelajari. ...

Tanah (Pola Pewarisan di Minangkabau)

Tulisan ini berawal dari pertanyaan seorang teman yang kuliah di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta jurusan Notariat. Ketika itu datang ke Padang dan bertanya pada pada penulis tentang hukum waris di Minangkabau (khususnya masalah tanah). Beberapa hari kemudian seorang teman penulis yang bekerja sebagai wartawan di salah satu surat kabar terkemuka di kota Padang mengajak penulis untuk berdiskusi seputar permasalahan tanah di kota Padang, katanya ia mendapat tugas dari kantor untuk meliput beberapa berita seputar permasalahan tanah. Dua kejadian ini akhirnya membawa penulis untuk membuat tulisan ini. Tulisan ini kalau penulis boleh bilang lebih mengarah pada masalah sistem pewarisan tanah di Minangkabau. Sejak Gunung Marapi sebesar telur itik, sampai telur itik sebesar Gunung Marapi, pada dasarnya masalah pewarisan tanah telah di atur sedemikian rupa. Tujuannya jelas agar tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari antara anak dan kemenakan. Aturan adat ini adalah “dari ...

EKONOMI DAN KEBUDAYAAN EKONOMI PERSONALISME

Antropologi ekonomi personalisme dapat dibagi atas tiga kelompok. Pertama, kelompok ekonomi personalisme Szanton, Davis dan Dewey. Kedua, ekonomi moral dari Scott dan ekonomi politik dari Popkin yang dikembangkan sebagai kritik terhadap ekonomi moral Scott. Ketiga, antropologi ekonomi pos-modernis dari Scott (1985-1990), yang ia kembangkan dari ketidak puasannya atas studi-studi yang pernah dibuatnya di waktu lalu. Pada dasarnya ketiga kelompok aliran tersebut memiliki persamaan yang memberikan ciri khas pada antropologi ekonomi personalisme. Ciri pertama ekonomi personalisme adalah penekanannya yang kuat pada pembahasan mengenai pertukaran sosial yang sumber ajarannya datang dari antropologi sosial Inggris. Dimana dari antropologi Inggrislah lahirnya berbagai teori tentang pertukaran sosial dan semacamnya yang merupakan pondasi dari antropologi ekonomi. Ciri yang kedua yaitu dikotomi pemikiran formalis dan substantif yang tetap digunakan dalam analisanya namun lebih mendalam dan me...

Alumni Antropologi Bukan Seorang Antropolog, Tanya Kenapa ?

Setiap memulai sesuatu yang baru kita akan selalu dihadapkan pada suatu masalah, baik yang datang dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Begitu juga dalam memulai sebuah penelitian, baik itu yang dilakukan di dalam ruangan maupun yang dijalani dilapangan. Dalam dunia antroplogi keluar masuk suatu kampung merupakan hal yang lumrah dan telah menjadi kebiasaan. Pindah dari satu desa ke desa yang lain atau satu nagari ke nagari yang lain adalah pekerjaan pokok yang harus dijalani. Tidak ada dalam kamus antropologi seorang antropolog duduk dibelakang meja dan berbicara tentang suatu tempat, tentu saja itu suatu yang sangat memalukan sekali (bagi mereka yang mengaku seorang antropolog). Namun pada perkembangannya dan kenyataannya pada saat sekarang, kecendrungan para antroplog muda Indonesia lebih menyukai cara penelitian dibelakang meja ini. Kegamangan memasuki lapangan penelitian menjadi momok yang menakutkan bagi mereka. Banyak faktor yang membentuk dunia baru cara penelitian antr...

ANTARA HATI, PIKIRAN DAN KEINGINAN

Kadang Kala Sebagai Manusia Kita Terpaksa Membuang Ego Dan Harga Diri Kita, Demi Tercapainya Sebuah Tujuan . (Wartel, 13 Oktober 2002) Sore itu Andi dan Edo tengah duduk di depan televisi. Di Jakarta masa mengamuk dan menghancurkan sebuah rumah yang di sinyalir sebagai pusat penyebaran aliran kepercayaan. “ Bodoh sekali mereka, bertindak tanpa akal sehat, menghakimi orang lain tanpa melihat siapa diri mereka”. Tiba-tiba Edo menanggapi berita yang sedang di siarkan oleh salah satu televisi swasta nasional. “Aku pikir respon yang wajar, mereka bertindak karena yang jelas aliran tersebut menyimpang dari yang seharusnya”. Andi mencoba memberikan pandangannya dan membenarkan apa yang telah dilakukan oleh masa di Jakarta tersebut. “Letak salahnya dimana ?, aku pikir setiap orang berhak untuk melakukan apa yang menurut mereka benar, ini masalah idealisme men !, coba berfikir sedikit terbuka dong !”. “Nggak bisa begitu kawan, yang jelas aliran tersebut tidak sesuai dengan ideologi kebanyakan o...